Berawal dari keingintahuan tentang sifat diri sendiri, Bhante yang sejak kecil hobi sekali membaca buku ini menemukan bahwa Meditasi adalah jalan yang dapat mengendalikan kegelisahan pikiran yang sering dialaminya. Maka dari itu Bhante mulai berlatih meditasi, mulanya 10 menit setiap pagi dan malam hari, setelah satu bulan ternyata Bhante merasakan rasa tenang, damai dan bahagia mengisi batinnya.
Sering merenung dan berlatih meditasi membuat Bhante menyadari bahwa kebahagiaan duniawi sifatnya hanya sementara, meski kita mendapat sesuatu yang kita senangi, pada akhirnya keadaan itu akan membuat kita merasa cemas, jengkel, marah. Tetapi kebahagiaan dari memiliki batin yang damai hanya kita sendiri yang dapat merasakannya, tak ada suatu apapun yang dapat mengambilnya, itulah sesungguhnya kebahagiaan sejati.
Sang Buddha bersabda bahwa hanya ada satu cara untuk mencapai kebahagiaan yaitu kita sendiri yang memperjuangkan dengan sekuat tenaga. Bhante membuktikan sabda Sang Buddha tersebut. Selama menjadi Samanera dibimbing oleh Achan Maha Bowa selama kira-kira 35 hari di Thailand, Bhante berlatih dengan tekad yang kuat, beliau mulai mengurangi waktu tidur, makan yang biasanya 2X sehari menjadi 1X sehari serta memperbanyak waktu Meditasi. Selama berlatih Bhante merasakan begitu capek dan sakitnya, lalu Bhante merenungkan perjuangan Guru junjungan kita yang jauh lebih berat untuk menemukan jalan pembebasan. Semenjak itu Bhante pindah ke Wat Him Mark dengan bimbingan Luang Po Thate Desarangsi selama 4 tahun. Bhante sempat pulang ke Indonesia dan berVassa di Menado lalu kembali lagi ke Thailand untuk melanjutkan latihan.
Sering merenung dan berlatih meditasi membuat Bhante menyadari bahwa kebahagiaan duniawi sifatnya hanya sementara, meski kita mendapat sesuatu yang kita senangi, pada akhirnya keadaan itu akan membuat kita merasa cemas, jengkel, marah. Tetapi kebahagiaan dari memiliki batin yang damai hanya kita sendiri yang dapat merasakannya, tak ada suatu apapun yang dapat mengambilnya, itulah sesungguhnya kebahagiaan sejati.
Sang Buddha bersabda bahwa hanya ada satu cara untuk mencapai kebahagiaan yaitu kita sendiri yang memperjuangkan dengan sekuat tenaga. Bhante membuktikan sabda Sang Buddha tersebut. Selama menjadi Samanera dibimbing oleh Achan Maha Bowa selama kira-kira 35 hari di Thailand, Bhante berlatih dengan tekad yang kuat, beliau mulai mengurangi waktu tidur, makan yang biasanya 2X sehari menjadi 1X sehari serta memperbanyak waktu Meditasi. Selama berlatih Bhante merasakan begitu capek dan sakitnya, lalu Bhante merenungkan perjuangan Guru junjungan kita yang jauh lebih berat untuk menemukan jalan pembebasan. Semenjak itu Bhante pindah ke Wat Him Mark dengan bimbingan Luang Po Thate Desarangsi selama 4 tahun. Bhante sempat pulang ke Indonesia dan berVassa di Menado lalu kembali lagi ke Thailand untuk melanjutkan latihan.