Janganlah Berbuat Jahat, Perbanyak Kebajikan, Sucikan Hati dan Pikiran, Inilah Ajaran Para Buddha >>>>> Sebutan Yang Paling Indah Adalah Buddha, Kata-kata Yang Paling Merdu Adalah Paritta, Media Yang Paling Baik Adalah Tipitaka, Senam Paling Sehat Adalah Puja, Diet Paling Sempurna Adalah Athasila, Perjalanan Paling Indah Adalah Menjadi Bikkhu, Khayalan Paling Indah Adalah Ingat Kamma<<<<<

.

Kesunyataan Mulia Tentang Penyebab Penderitaan (Dukkha Samudaya)

Kesunyataan Mulia Tentang Penyebab Penderitaan (Dukkha Samudaya) merupakan poin kedua dari empat poin Cattari Ariya Saccani, yang membahas tentang penyebab penderitaan (Dukkha) dan tidak bisa dipisahkan dengan poin pertama (Adanya Dukkha), seperti halnya sebuah penyakit dengan sebab penyakitnya. Demikianlah hubungan antara Penderitaan dan Sebab Penderitaan yang tidak dapat dipisahkan.

Semua jenis penderitaan tentu tidak muncul begitu saja, tetapi karena ada sebab yang mendahului, BUKAN asal mula. Karena disebut dengan SEBAB, maka hal itu tidak dapat diketahui awal dan akhirnya. Sebab penderitaan itu adalah karena manusia diliputi Lobha (Keserakahan), Dosa (Kebencian) dan Moha (Kegelapan Batin), sehingga mengakibatkan kelahiran yang berulang-ulang dari masa ke masa dari satu alam ke alam berikutnya.

Manusia banyak yang tidak menyadari bahwa ada kebebasan dari semua bentuk penderitaan yang dapat dicapai ketika masih hidup. Mereka kebanyakan melekat pada kesenangan-kesenangan nafsu indera, menghancurkan kehidupan makhluk lain, menganut pandangan salah yang menyesatkan banyak orang dan menjanjikan kebahagiaan semu dan sementara, hidupnya tidak diarahkan dengan baik, tidak membuka diri untuk belajar lebih dalam tentang kebenaran universal, menjadi orang dungu yang hanya tahu tapi tidak mempraktekkan apa yang ia ketahui, menjadi orang bodoh yang tidak mampu membedakan kebaikan dan kejahatan. Inilah sebab penderitaan yang menyelimuti kebanyakan umat manusia, yaitu Nafsu yang tiada henti (Tanha), dan Avijja (kebodohan batin) yang menjadi sebab kelahiran berulang-ulang bagi dirinya.

Perasaan tidak puas karena kehilangan atau perubahan dinamakan dukkha. Dengan pemahaman terhadap penderitaan (dukkha) seperti itu, kita dapat melihat bahwa penderitaan tersebut diakibatkan oleh ‘perasaan tidak puas’. Di dalam konteks buddhis, dinamakan tanha. Tanha adalah nafsu keinginan yang melekat. Melekat artinya jika tidak mendapatkan, maka akan menderita. Kita perlu memahami dengan jelas keinginan biasa dan keinginan yang melekat. Contohnya adalah seorang anak kecil yang ingin mainan. Ia terus ingin dan ingin padahal faktor penunjang untuk mendapatkan mainan tersebut tidak ada. Akhirnya anak tersebut menangis dan ia merasa menderita. Seandainya anak tersebut hanya ingin, namun ia sadar bahwa kenapa orang tuanya tidak membelikannya, keinginannya menjadi hal yang wajar dan tidak melekat. Sama seperti Sang Buddha yang masih ingin makan, namun tidak melekat pada makanan. Sang Buddha tidak menderita ketika tidak mendapat makanan, namun bukan berarti Sang Buddha tidak ingin makan. Seandainya Sang Buddha tidak ingin makan, maka proses makan tidak akan ada dan akan merugikan dirinya sendiri.

Akar dari keinginan yang melekat adalah ketidaktahuan (avijja). Ketidaktahuan (avijja) adalah ketidaksadaran pada suatu momen (saat ini) akan realitas dunia ini yang selalu berubah. Contohnya adalah anak kecil yang ingin mainan tersebut. Seandainya anak kecil tersebut mengerti bahwa keinginannya hanya sesaat dan belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa mainan tersebut lama-kelamaan akan membuatnya bosan juga, ia akan terbebas dari keinginan yang melekat. Jadi ketika keinginan datang menghampiri, kita harus hati-hati untuk tidak terikat kepadanya. Pikiran dan renungkan dengan bijak apakah keinginan tersebut betul-betul kita butuhkan atau hanya untuk memuaskan keserakahan kita.



Kembali ke Daftar Isi Blog Ini

Artikel Terkait



Bendera

Bendera

Tukang Taman

PENGUMUMAN

1. Perubahan Rekening Dana
Bagi umat yang ingin berdana harap menghubungi Admin terlebih dahulu karena ada perubahan Nomor Rekening. Hubungi Admin di 0813 1030 7553

2. Tentang Iklan
Kami tidak bertanggung atas segala bentuk iklan, isi konten dalam iklan, dll. Kami hanya menyediakan tempat untuk pengiklan dan kami tidak mengetahui isi iklan karena yang memasang iklan adalah pihak ketiga.

Aneka Bisnis

Populer

Menjadi Teman Saya

 
Powered by Blogger.com | 2008 Copyright Pemuda Buddhist Indonesia All Reserved Cah Semarang Weblog | E-mail: ari.complex@yahoo.co.id