Seperti yang sudah saya tulis dalam artikel saya sebelumnya bahwa Presiden RI yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menghadiri perayaan Waisak di candi Borobudur ternyata terlaksanakan. Presiden SBY dan beberapa menteri serta ibu negara benar-benar hadir dalam pelaksanaan perayaan Waisak di candi Borobudur.
Dalam sambutannya Presiden mengatakan, peringatan Waisak 2009 ini sungguh istimewa karena dihadiri oleh umat Buddha dari negara-negara sahabat. "Kehadiran saudara-saudara menunjukkan jalinan persaudaraan, kerukunan, dan kesetiakawanan diantara umat Buddha di dunia," kata SBY. Presiden menambahkan, bangsa kita dibangun dari berbagai etnis, suku, adat istiadat dan agama. Oleh karena itu mutlak diperlukan adanya keharmonisan dan kedamaian yang kokoh dan abadi. "Di tengah berbagai tantangan global yang dihadapi saat ini, peningkatan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara menjadi sangat penting, " kata SBY.
Sebelumnya, Siti Hartati Murdaya selaku Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) melaporkan, berbagai kegiatan dilakukan Walubi menyambut perayaan Waisak 2009 ini, antara lain pengobatan gratis, bakti sosial, dan membersihkan Taman Makam Pahlawan di seluruh Imdonesia. "Kegiatan ini kami lakukan sejak Walubi terbentuk pada tahun 1979 di Yogyakarta," kata Hartati Murdaya.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengatakan, betapa pentingnya pelestarian Candi Borobudur ini, untuk itu dibutuhkan perhatian semua pihak terutama dari kalangan umat Buddha. "Untuk itu pemerintah daerah Jateng berterima kasih apabila rencana Walubi menata Borobudur dapat segera diwujudkan, sehingga menjadi daya tarik bagi pariwisata, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri," kata Bibit Waluyo.
Perayakan hari suci Waisak untuk memperingati tiga peristiwa, pertama lahirnya Bhodisatva, kedua memperingati pencapaian sempurna menjadi seorang Buddha, dan ketiga memperingati Maha Parinirwana Hyang Buddha.
Mengakhiri acara perayaan Waisak, dipersembahakan sendratari pementasan Tilkkhana dan Khisa Gotami, kolaborasi 6 negara pelopor Trail of Civilization. Hadir juga Menbudpar Jero Wacik, dan Jubir Presiden, Andi Mallarangeng.
Sebelumnya pada Kamis (7/5), sebanyak 140 biksu membawa 28 kendi berisi air suci Umbul Juprit mengelilingi Candi Mendut sebanyak 3 kali, sebagai tanda penghormatan kepada Sang Buddha. Para bhiksu juga memerciki seluruh bangunan Candi Mendut dengan air suci tersebut. Air suci Umbul Juprit kemudian disemayamkan di dalam altar suci Candi Mendut. Bahkan sejak Kamis itu ribuan umat Buddha sudah memadati candi Borobudur dan candi Mendut.
Pada Jumat 8 Mei, prosesi dilanjutkan dengan upacara penyakralan api alam yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Serupa dengan air suci Umbul Juprit, api alam kemudian disemayamkan di dalam altar suci Candi Mendut.
Seluruh prosesi perayaan Waisak dipimpin oleh pemimpin umat Buddha yang mewakili 6 majelis dan sangha Buddha di Indonesia, yaitu Theravada, Mahayana, Kasogatan, Maitreya, Madatantri dan Tridharma.