
Perayaan Waisak 2553 di Semarang, Jawa Tengah, serta beberapa wilayah di sekitarnya dipusatkan di Vihara Budhagaya Watugong, Jl. Perintis Kemerdekaan (depan Makodam IV) Semarang. Minggu siang (10/5) ribuan umat Budha Semarang dan sekitarnya khusuk berdoa di Vihara terbesar dan termegah di Asia Tenggara ini. Perayaan Waisak tersebut, tidak hanya diikuti oleh masyarakat Kota Semarang tetapi juga dari luar kota.
Ketua Umum Pengurus Vihara Budhagaya Halim Wijaya mengatakan, sebelum melakukan ritual Waisak, umat mengikuti acara Pindapatta. Dalam acara ini para biksu mendapatkan makanan dari umat, dilanjutkan dengan pujabakti dan meditasi menyambut detik-detik Waisak.
Setelah itu dilangsungkan prosesi Pradaksina yakni para biksu berjalan mengelilingi pohon Bhodi sebanyak 3 kali dengan dikuti oleh umat. Dalam ritual Pradaksina dipimpin oleh Pandita Catamanu Thera dilanjutkan dengan prosesi Waisak. Kemudian mendengarkan Dhamma Dhesana atau uraian Waisak yang disampaikan oleh Bante Guttadamo.
Dalam sambutannya Bante Guttadamo mengajak umat Budha untuk menghormati guru agung Buddha Gotama baik dalam bentuk ucapan, tingkah laku serta pikiran. Kebebasan perlu dilandasi dengan pertanggungjawaban yang jelas.
"Kebebasan tanpa dibarengi dengan tanggung jawab sosial sama halnya dengan kebebasan yang kan menghancurkan masa depan kehidupan sosial masyarakat,"ungkapnya.
Untuk itu, tanggung jawab perlu diterapkan terhadap pilihan kebebasan yang telah dilakukan maupun kebebasan yang akan dilakukan.
Setelah dhammadesana selesai, kembali dipanjatkan paritta-suci oleh ribuan umat Buddha yang memadati Vihara ini, dan di akhir acara ditutup dengan pembagian “Air-Berkah-Waisak”.
Acara ini bisa disebut sebagai “GONG”-nya dalam acara perayaan hari raya Waisak di vihara Watugong ini. “Air-Berkah-Waisak”, adalah air-minum yang telah disiapkan, yang sebelumnya diletakkan diatas meja Puja-Bhakti selama prosesi peringatan waisak, dan tentunya ter-influense daya penguncaran Paritta-suci.
Air yang dipersiapkan ini dipercaya membawa berbagai macam berkah, seperti berkah kesehatan, kesuksesan, dan lain-lain, sebab telah mendapat daya dari pembacaan paritta-suci yang diucapkan oleh Bhikkhu Sangha serta para umat, didukung oleh kekuatan bhavana yang dilakukan selama upacara berlangsung.
Kunjungi Daftar Isi Blog Ini
Kunjungi Daftar Isi Blog Ini