Langkah pertama dalam menghadapi perasaan adalah mengenali setiap perasaan begitu ia muncul, alat yang melakukannya adalah kesadaran. Dalam ketakutan, misalnya kita keluarkan kesadaran kita, amati ketakutan kita dan kenali ia sebagai ketakutan. Kita tahu bahwa ketakutan muncul dari diri anda sendiri dan kesadarani juga muncul dari diri anda sendiri. Mereka berdua ada pada kita, tidak berkelahi, tetapi saling menjaga satu dengan yang lainnya.
Langkah kedua adalah menjadi satu dengan perasaan tersebut. Yang terbaik adalah jangan katakan, “Pergilah, rasa takut. Aku tak menyukaimu. Kamu bukan aku”. Jauh lebih efektif untuk mengatakan, “Halo, Rasa Takut. Bagaimana kabarmu hari ini?” Lalu kita bisa mengundang kedua aspek dari diri kita ini, kesadaran dan rasa takut, untuk berjabatan tangan sebagai teman dan menjadi satu. Melakukan hal ini mungkin menakutkan, tetapi karena kita tahu bahwa kita adalah lebih daripada hanya ketakutan kita, maka kita tidak perlu takut. Selama ada kesadaran di sana, ia dapat mengawal ketakutan kita. Pokok dari latihan adalah merawat kesadaran kita dengan bernapas secara sadar, menjaganya tetap di sana, aktif dan kuat. Walaupun mungkin pada awalnya kesadaran kita tidak begitu kuat, jika kita merawatnya, ia akan menjadi bertambah kuat. Selama ada kesadaran, kita tidak akan tenggelam dalam ketakutan kita. Sesungguhnya, kita mulai mengubahnya tepat pada saat kita menumbuhkan kewaspadaan di dalam diri kita sendiri.
Oleh: Fedrik Ong
Langkah kedua adalah menjadi satu dengan perasaan tersebut. Yang terbaik adalah jangan katakan, “Pergilah, rasa takut. Aku tak menyukaimu. Kamu bukan aku”. Jauh lebih efektif untuk mengatakan, “Halo, Rasa Takut. Bagaimana kabarmu hari ini?” Lalu kita bisa mengundang kedua aspek dari diri kita ini, kesadaran dan rasa takut, untuk berjabatan tangan sebagai teman dan menjadi satu. Melakukan hal ini mungkin menakutkan, tetapi karena kita tahu bahwa kita adalah lebih daripada hanya ketakutan kita, maka kita tidak perlu takut. Selama ada kesadaran di sana, ia dapat mengawal ketakutan kita. Pokok dari latihan adalah merawat kesadaran kita dengan bernapas secara sadar, menjaganya tetap di sana, aktif dan kuat. Walaupun mungkin pada awalnya kesadaran kita tidak begitu kuat, jika kita merawatnya, ia akan menjadi bertambah kuat. Selama ada kesadaran, kita tidak akan tenggelam dalam ketakutan kita. Sesungguhnya, kita mulai mengubahnya tepat pada saat kita menumbuhkan kewaspadaan di dalam diri kita sendiri.
Oleh: Fedrik Ong