Kebenaran atau dalam bahasa Pali disebut dengan sacca, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti keadaan (hal dan sebagainya) yang cocok dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya. Jadi, kebenaran tidak selamanya menyangkut mengenai masalah moral semata.
Kebenaran sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu Paramatha-sacca atau Kebenaran Mutlak (Absolute) dan Sammuti-sacca atau Kebenaran Relatif.
Paramatha-sacca atau Kebenaran Mutlak adalah Kebenaran yang harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Paramatha-sacca atau Kebenaran Mutlak adalah Kebenaran yang harus memiliki kriteria sebagai berikut:
- Harus benar (apa adanya)
- Tidak terikat oleh waktu, baik waktu dulu, sekarang dan waktu yang akan datang, kebenaran ini tetap ada dan tidak berubah ataupun berbeda.
- Tidak terikat oleh tempat, baik di suatu tempat atau di tempat lain, di Indonesia atau di planet Mars, kebenaran ini ada dan tidak berubah ataupun berbeda.
Sammuti-sacca atau Kebenaran Relatif adalah Kebenaran yang masih terikat dengan waktu dan tempat. Kebenaran ini hanya ada berlaku di tempat tertentu dan waktu tertentu.
Dalam ajaranNya, Guru Buddha mengajarkan 2 jenis Dhamma, yaitu yang bersifat Paramatha-sacca dan yang bersifat Sammuti-sacca.
Dalam ajaranNya, Guru Buddha mengajarkan 2 jenis Dhamma, yaitu yang bersifat Paramatha-sacca dan yang bersifat Sammuti-sacca.
Sumber: Bhagavant.com