Meditasi aktifitas sehari-hari - Meditasi Telepon
Sumber : ebook Damai di Setiap Langkah oleh Yang Mulia Dalai Lama
Telepon sangatlah menyenangkan, tetapi kita bisa dijajah olehnya.
Kita mungkin merasa bahwa deringannya mengganggu, atau
merasa terganggu oleh banyaknya panggilan. Ketika kita berbicara
di telepon, kita mungkin lupa bahwa kita sedang berbicara di
telepon, menghamburkan waktu dan bahkan uang yang sangat berharga.
Kerap kali kita membicarakan hal-hal yang tidak penting.
Sudah berapa kali kita menerima rekening telepon kita dan
menggerenyit pada jumlahnya? Dering telepon menciptakan
semacam getaran didalam diri kita, dan mungkin sedikit
kecemasan, “Siapakah yang menelepon? Apakah berita baik atau
buruk?”
Namun ada kekuatan di dalam diri kita yang mendorong
kita berjalan menuju ke arah telepon, dan kita tidak dapat
melawannya. Kita menjadi korban dari telepon kita sendiri. Saya
anjurkan lain kali anda mendengar dering telepon, tetaplah berada
di tempat, tarik dan keluarkan napas secara sadar, tersenyumlah
pada diri sendiri, dan ucapkan kalimat ini, “Dengarlah, dengarlah.
Suara yang indah ini membawaku kembali pada kesejatian diriku”.
Ketika bel berdering untuk kedua kalinya, anda bisa mengulang
syair itu, dan senyum anda bahkan menjadi lebih sempurna. Ketika
anda tersenyum, urat-urat di wajah anda rileks, dan ketegangan
anda segera lenyap. Anda dapat berusaha berlatih pernapasan
dan tersenyum seperti ini, karena orang yang menelepon
mempunyai sesuatu yang penting untuk dikatakan, ia pasti akan
menunggu paling tidak sebanyak tiga kali deringan. Ketika telepon
berdering untuk ketiga kalinya, anda bisa melanjutkan bernapas
dan tersenyum, sambil anda berjalan perlahan menuju telepon,
dengan segenap keagungan anda. Anda adalah majikan anda
sendiri.
Anda tahu bahwa tersenyum bukan hanya demi
kepentingan anda, tetapi juga demi kepentingan pihak lain. Jika
anda tersinggung atau marah, pihak lain akan menerima imbasnya.
Tetapi karena anda telah bernapas secara sadar dan tersenyum,
anda berada dalam kesadaran, dan ketika anda mengangkat
telepon, betapa beruntungnya orang yang menelepon anda!
Sebelum menelepon, anda dapat juga menarik dan mengeluarkan
napas tiga kali, lalu putarlah. Ketika anda mendengar telepon di
sana berdering anda tahu bahwa teman anda sedang berlatih
bernapas dengan sadar dan tersenyum serta tak akan
mengangkatnya sampai deringan ketiga. Jadi anda memberitahu
diri sendiri, “Ia sedang bernapas, mengapa aku tidak?” Anda
berlatih menarik dan mengeluarkan napas, dan ia juga
melakukannya. Alangkah indahnya itu!
Anda tidak perlu masuk ke ruang meditasi untuk melakukan praktik
meditasi yang indah ini. Anda dapat melakukannya di kantor
maupun di rumah.
Saya tidak tahu bagaimana operator telepon bisa
mempraktikkannya manakala begitu banyak telepon berdering
serempak. Saya percayakan pada anda untuk mencarikan cara
bagi para operator untuk berlatih meditasi telepon.
Tetapi bagi kita yang bukan operator telepon mempunyai hak untuk
bernapas tiga kali. Mempraktikkan meditasi telepon dapat
meniadakan ketegangan dan membawa kesadarn dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : ebook Damai di Setiap Langkah oleh Yang Mulia Dalai Lama
Telepon sangatlah menyenangkan, tetapi kita bisa dijajah olehnya.
Kita mungkin merasa bahwa deringannya mengganggu, atau
merasa terganggu oleh banyaknya panggilan. Ketika kita berbicara
di telepon, kita mungkin lupa bahwa kita sedang berbicara di
telepon, menghamburkan waktu dan bahkan uang yang sangat berharga.
Kerap kali kita membicarakan hal-hal yang tidak penting.
Sudah berapa kali kita menerima rekening telepon kita dan
menggerenyit pada jumlahnya? Dering telepon menciptakan
semacam getaran didalam diri kita, dan mungkin sedikit
kecemasan, “Siapakah yang menelepon? Apakah berita baik atau
buruk?”
Namun ada kekuatan di dalam diri kita yang mendorong
kita berjalan menuju ke arah telepon, dan kita tidak dapat
melawannya. Kita menjadi korban dari telepon kita sendiri. Saya
anjurkan lain kali anda mendengar dering telepon, tetaplah berada
di tempat, tarik dan keluarkan napas secara sadar, tersenyumlah
pada diri sendiri, dan ucapkan kalimat ini, “Dengarlah, dengarlah.
Suara yang indah ini membawaku kembali pada kesejatian diriku”.
Ketika bel berdering untuk kedua kalinya, anda bisa mengulang
syair itu, dan senyum anda bahkan menjadi lebih sempurna. Ketika
anda tersenyum, urat-urat di wajah anda rileks, dan ketegangan
anda segera lenyap. Anda dapat berusaha berlatih pernapasan
dan tersenyum seperti ini, karena orang yang menelepon
mempunyai sesuatu yang penting untuk dikatakan, ia pasti akan
menunggu paling tidak sebanyak tiga kali deringan. Ketika telepon
berdering untuk ketiga kalinya, anda bisa melanjutkan bernapas
dan tersenyum, sambil anda berjalan perlahan menuju telepon,
dengan segenap keagungan anda. Anda adalah majikan anda
sendiri.
Anda tahu bahwa tersenyum bukan hanya demi
kepentingan anda, tetapi juga demi kepentingan pihak lain. Jika
anda tersinggung atau marah, pihak lain akan menerima imbasnya.
Tetapi karena anda telah bernapas secara sadar dan tersenyum,
anda berada dalam kesadaran, dan ketika anda mengangkat
telepon, betapa beruntungnya orang yang menelepon anda!
Sebelum menelepon, anda dapat juga menarik dan mengeluarkan
napas tiga kali, lalu putarlah. Ketika anda mendengar telepon di
sana berdering anda tahu bahwa teman anda sedang berlatih
bernapas dengan sadar dan tersenyum serta tak akan
mengangkatnya sampai deringan ketiga. Jadi anda memberitahu
diri sendiri, “Ia sedang bernapas, mengapa aku tidak?” Anda
berlatih menarik dan mengeluarkan napas, dan ia juga
melakukannya. Alangkah indahnya itu!
Anda tidak perlu masuk ke ruang meditasi untuk melakukan praktik
meditasi yang indah ini. Anda dapat melakukannya di kantor
maupun di rumah.
Saya tidak tahu bagaimana operator telepon bisa
mempraktikkannya manakala begitu banyak telepon berdering
serempak. Saya percayakan pada anda untuk mencarikan cara
bagi para operator untuk berlatih meditasi telepon.
Tetapi bagi kita yang bukan operator telepon mempunyai hak untuk
bernapas tiga kali. Mempraktikkan meditasi telepon dapat
meniadakan ketegangan dan membawa kesadarn dalam kehidupan sehari-hari.