Janganlah Berbuat Jahat, Perbanyak Kebajikan, Sucikan Hati dan Pikiran, Inilah Ajaran Para Buddha >>>>> Sebutan Yang Paling Indah Adalah Buddha, Kata-kata Yang Paling Merdu Adalah Paritta, Media Yang Paling Baik Adalah Tipitaka, Senam Paling Sehat Adalah Puja, Diet Paling Sempurna Adalah Athasila, Perjalanan Paling Indah Adalah Menjadi Bikkhu, Khayalan Paling Indah Adalah Ingat Kamma<<<<<

.

Wawancara Dengan Sang Buddha


Visit Kolam Teratai
Wawancara dengan Sang Buddha

Beberapa waktu lalu ketika sedang online di situs pertemanan Buddhist yaitu Kolam Teratai, saya membaca tentang artikel yang ditulis oleh teman saya di komunitas Buddhist itu, namun saya lupa siapa nama teman saya itu. Artikel itu bercerita tentang mimpinya yang katanya dia bermimpi bertemu Sang Buddha dan berbicara kepada Sang Buddha. Setelah saya baca dan saya cermati ternyata isinya sangat menarik dan penuh makna tentang ajaran Sang Buddha, itulah yag membuat saya tertarik dan memutuskan untuk menulisnya di Blog saya ini, mungkin saja bisa bermanfaat bagi saudara-saudara Buddhist saya yang membaca Blog ini.
Sekaligus saya meminta ijin kepada yang bersangkutan apabila anda membaca artikel ini. Saya hanya mong-copy tulisan anda dengan harapan semoga bermanfaat bagi teman-teman kita, tidak ada yang saya kurangi ataupun saya tambahi.
Sedikit mengulas tentang Kolam Teratai, yaitu sebuah situs pertemanan Buddhist yang berisi banyak informasi tentang Buddha, dan berisi banyak teman Buddhiat kita, disini kita bisa sharing informasi, menambah teman Buddhist, dan masih banyak lagi manfaat yang dapat kita peroleh sari situs ini. Untuk mengikuti situs ini silahkan anda sign up disini.

Kembali ke masalah mimpi teman kita tersebut, Berikut ini selengkapnya.

Saya bermimpi bertanya jawab dengan Sang Buddha
“Masuklah,” Ia berkata. “Anda hendak mewawancarai saya?”
“Jika anda mempunyai waktu?” saya berkata.
Sang Buddha tersenyum dan berkata,
“ Bagi saya waktu itu tidak ada.Pertanyaan apa yang ada dipikiranmu untuk ditanyakan?”
“Apa yang mengejutkan anda tentang manusia?” saya bertanya.
Sang Buddha menjawab,

“Bahwa mereka bosan menjadi anak-anak, tergesa-gesa untuk dewasa
dan selanjutnya ingin menjadi anak-anak lagi;

Bahwa mereka mengabaikan kesehatan mereka untuk mendapatkan uang dan selanjutnya menghamburkan uang mereka untuk mengembalikan kesehatan mereka;

Bahwa dengan berpikiran cemas tentang masa depan, mereka melupakan saat ini, dengan demikian mereka hidup bukan untuk saat ini maupun masa depan;

Bahwa mereka hidup seperti mereka tidak akan pernah mati dan
mereka mati seperti mereka tidak akan pernah hidup…”

Tangan Sang Buddha memegang tangan saya dan kita berdiam diri sejenak dan
selanjutnya saya bertanya,
” Sebagai Bodhisatta, pelajaran hidup apa yang anda harapkan
untuk dipelajari manusia?”

Sang Buddha menjawab dengan tersenyum,

“Belajar bahwa mereka tidak dapat membuat siapapun mencintai mereka.
Apa yang dapat mereka lakukan adalah membiarkan diri mereka untuk dicintai;

Belajar bahwa apa yang paling berharga bukan apa yang mereka punya dalam hidup mereka, tetapi siapa yang mereka punya dalam hidup mereka;

Belajar bahwa tidak baik untuk membandingkan mereka sendiri dengan orang lain.
Semua penderitaan dan pahala secara pribadi membalas atas jasa-jasa mereka sendiri,
bukan sebagai satu kelompok untuk suatu dasar perbandingan;

Belajar bahwa seorang kaya bukan yang mempunyai terbanyak,
tetapi seorang yang membutuhkan paling sedikit;

Belajar bahwa hanya memakan beberapa detik
untuk membuka luka yang dalam pada orang-orang yang kita cintai,
tetapi memakan waktu beberapa tahun untuk menyembuhkannya;

Belajar untuk memaafkan dengan mempraktekkan pengampunan;

Belajar bahwa terdapat orang-orang yang mencintai mereka, tetapi hanya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya atau menunjukkan perasaan mereka;

Belajar bahwa uang dapat membeli segalanya kecuali kebahagiaan;

Belajar bahwa dua orang dapat melihat hal yang sama
dan memandangnya sama sekali berbeda;

Belajar bahwa seorang kawan sejati adalah seseorang yang tahu segalanya
tentang kawan mereka…dan tetap menyukai mereka;

Belajar bahwa tidak selalu cukup bahwa mereka dimaafkan oleh orang lain,
tetapi mereka harus memaafkan diri mereka sendiri”


Saya duduk sejenak menikmati momen itu. Saya berterima kasih kepada Sang Buddha yang agung atas waktuNya ( yang sesungguhnya tidak ada ) dan atas semua kebijaksanaan yang telah Ia berikan kepada saya, keluarga saya dan teman-teman saya.

Ia menjawab, “ Sewaktu-waktu, saya ada dan siap 24 jam sehari. Yang harus anda lakukan adalah carilah saya dalam dirimu sendiri.
Di sana saya tinggal. Saya akan menjawab setiap saat.”

Orang akan lupa apa yang anda katakan. Orang akan lupa apa yang anda lakukan.
Tetapi orang tidak akan lupa bagaimana anda membuat mereka merasa.

Jadilah pelita bagi dirimu sendiri
Jadilah pulau pelindung bagi dirimu sendiri
Janganlah mencari perlindungan di luar dirimu
Jadikan dhamma sebagai pembimbingmu
Jadikan Dhamma sebagai pelindungmu
(Mahaparinibbana Sutta)


Artikel Terkait



Bendera

Bendera

Tukang Taman

PENGUMUMAN

1. Perubahan Rekening Dana
Bagi umat yang ingin berdana harap menghubungi Admin terlebih dahulu karena ada perubahan Nomor Rekening. Hubungi Admin di 0813 1030 7553

2. Tentang Iklan
Kami tidak bertanggung atas segala bentuk iklan, isi konten dalam iklan, dll. Kami hanya menyediakan tempat untuk pengiklan dan kami tidak mengetahui isi iklan karena yang memasang iklan adalah pihak ketiga.

Aneka Bisnis

Populer

Menjadi Teman Saya

 
Powered by Blogger.com | 2008 Copyright Pemuda Buddhist Indonesia All Reserved Cah Semarang Weblog | E-mail: ari.complex@yahoo.co.id