Dalam agama Buddha kita mengenal tentang dasar-dasar ajaran Buddha. Salah satu pengetahuan dasar agama Buddha adalah kita mengenal adanya Tri Ratna atau Tisarana atau Tiratana atau Tiga Mustika. Sesuai namanya Tri Ratna terdiri dari tiga mustika, yakni Buddha, Dhamma dan Sangha:
Bahasa Sansekerta :
Buddham Saranam Gacchami
Dhammam Saranam Gacchami
Sangham Saranam Gacchami
Dutiyampi Saranam Gacchami
Dutiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Dutiyampi Sangham Saranam Gacchami
Tatiyampi Buddham Saranam Gacchami
Tatiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Tatiyampi Sangham Saranam Gacchami
Bahasa Indonesia :
Aku Berlindung kepada Buddha
Aku Berlindung kepada Dhamma
Aku Berlindung kepada Sangha
Kedua kali Aku Berlindung kepada Buddha
Kedua kali Aku Berlindung kepada Dharma
Kedua kali Aku Berlindung kepada Sangha
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Buddha
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Dharma
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Sangha
1.1. Buddha
Seorang telah menjadi umat Buddha bila ia menerima dan mengucapkan Tri Ratna (bahasa Sansekerta) atau Tiga Mustika (bahasa Indonesia) yang berarti kita mengakui dan berlindung pada Buddha, Dharma, Sangha. Pada Saat sembahyang atau kebaktian di depan altar Sang Buddha. Tri Ratna secara lengkap diucapkan dengan tenang dan khusuk sampai tiga kali atau disebut Tisarana. Trisarana adalah sebagai berikut:
Bahasa Sansekerta :
Buddham Saranam Gacchami
Dhammam Saranam Gacchami
Sangham Saranam Gacchami
Dutiyampi Saranam Gacchami
Dutiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Dutiyampi Sangham Saranam Gacchami
Tatiyampi Buddham Saranam Gacchami
Tatiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Tatiyampi Sangham Saranam Gacchami
Bahasa Indonesia :
Aku Berlindung kepada Buddha
Aku Berlindung kepada Dhamma
Aku Berlindung kepada Sangha
Kedua kali Aku Berlindung kepada Buddha
Kedua kali Aku Berlindung kepada Dharma
Kedua kali Aku Berlindung kepada Sangha
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Buddha
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Dharma
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Sangha
1.1. Buddha
Berasal dari bahasa Sansekerta budh berarti menjadi sadar, kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati, mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary, Oxford University Press, London, 1965).
Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai Penerangan atau Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran serta Alam Semesta. "Sang Buddha" adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh Kebijaksanaan, Kebenaraan mengenai Nirvana serta membabarkan ajaran sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum
parinirvana.
1.2. Dhamma
1.3. Sangha
Daftar Isi Blog Ini
1.2. Dhamma
Hukum Kebenaran, Agama, hal-hal apa saja yang berhubungan dengan ajaran agama Buddha sebagai agama yang sempurna. Dhamma adalah ajaran-ajaran Sang dibabarkan oleh sang Buddha setelah mencapai Penerangan Sempurna, yang mengandung kebenaran dan jalan menuju Nibbana. Dhamma Sang Buddha pertama kali dibabarkan oleh Sang Buddha kepada 5 petapa yang merupakan murid Sang Buddha, sehingga kemudian kelima petapa murid Sang Buddha tersebut dapat mencapai tingkat kesucian Arahat.
Buddha Dhamma adalah suatu ajaran yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang yang dapat membebaskan manusia dari kesesatan atau kegelapan batin dan penderitaan disebabkan ketidakpuasan.
Dalam Dhamma kita diajarkan untuk selalu menghindari dan melenyapkan Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian) dan Moha (kebodohan batin) yang dapat menimbulkan penderitaan dalam hidup kita.
Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian, filosofi, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila, etika, dan sebagainya.
Dalam Dhamma kita diajarkan untuk selalu menghindari dan melenyapkan Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian) dan Moha (kebodohan batin) yang dapat menimbulkan penderitaan dalam hidup kita.
Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian, filosofi, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila, etika, dan sebagainya.
1.3. Sangha
Sangha adalah persaudaraan para bhikhu, bhikhuni (pada waktu permulaan terbentuk). Kemudian, ketika agama Buddha mulai berkembang, para anggotanya mulai berkembang selain para bhikhu, bhikhuni, dan juga para umat awam yang telah upasaka dan upasika dengan bertekad pada kenyataan tidak-tanduknya untuk menjadi seorang Bodhisattva, menerima dan mempraktekkan Pancasila Buddhis ataukah Bodhisattva Sila.
Bhikhu (sebutan untuk pria) dan bhikhuni (sebutan untuk wanita) adalah seseorang yang kehidupannya sudah tidak lagi mencampuri urusan duniawi, mereka meninggalkan seluruh keduniawian, mereka telah menjalankan kehidupan suci, dan patuh serta setia menghayati dan mengamalkan Buddha Dhamma. Mereka mengabdikan dirinya untuk mengajarkan dan menyebarkan agama Buddha.
Daftar Isi Blog Ini